1. MANUSIA
DAN PANDANGAN HIDUP
Manusia dan pandangan
hidup adalah merupakan satu di antara beberapa materi pokok ilmu yang
terkandung dalam Ilmu Budaya Dasar. Ilmu Budaya Dasar atau yang identik dengan
istilah Basic Humanities itu sendiri dimaksudkan agar dengan kondisi kehidupan
masyarakat kita yang demikian heterogen diharapkan seseorang menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus.
Menurut Koentjoroningrat, sebagai salah
satu pokok bahasan dalam Ilmu Budaya Dasar, pandangan hidup mengandung
pengertian yang mendasar yakni bahwa Pandangan Hidup adalah nilai – nilai yang
dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu
dan golongan di dalam masyarakat.
Sistem nilai budaya sering juga
merupakan pandangan hidup atau world view bagi manusia yang menganutnya.
Apabila “sistem nilai” merupakan pedoman hidup yang dianut oleh sebagian besar
warga masyarakat, “pandangan hidup” merupakan suatu sistem pedoman yang dianut
oleh golongan-golongan atau, lebih sempit lagi, oleh individu-individu khusus
di dalam masyarakat. Oleh karena itu, hanya ada pandangan hidup golongan atau
individu tertentu, tetapi tidak ada pandangan hidup pada keseluruhan
masyarakat.
Pandangan hidup merupakan bagian hidup
manusia, tidak ada seorang pun yang hidup tanpa pandangan hidup meskipun pada
tingkatan yang berbeda-beda. Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang
karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.
Dalam kehidupanya manusia tidak akan
terlepas dan 3 hal pokok, yakni:
1) Cita-cita,
2) Kebajikan,
dan
3) Sikap
hidup
Karena itu pula, wajarlah apabila cita-cita, kebajikan dan sikap hidup
merupakan bagian hidup manusia. Dan itu pulalah sebabnya cita-cita, kebajikan,
dan sikap hidup banyak menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seth
yang melukiska cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup seseorang. Pandangan Hidup
dan Ideologi Ideologi merupakan komponen dasar terakhir dan sistem sistem
sosial budaya. Pengertian ini menyangkut sistem-sistem dasar kepercayaan dan
petunjuk hidup sehari hari.
Suatu ideologi bagi masyarakat tersusun dari 3 unsur, yakni:
1. Pandangan hidup
2. Nilai-nilai
3. Norma-norma
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa pandangan hidup itu merupakan bagian
dan ideologi kebudayaan yang dapat membuat kemungkinan-kernungkinan menjawab
pertanyaan mengapa (why) tentang sesuatu dan kehidupan.
Klasifikasi Pandangan hidup
1. Pandangan Hidup yang berasal dari Agama yaitu pandangan hidup yang
mutlak
kebenarannya.
2. Pandangan hidup berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan
norma-
norma yang terdapat dalam Negara tersebut.
3. Pandangan hidup yang berasal dari renungan adalah pandangan hidup yang
relative
kebenarannya, karena sifatnya individu dan diyakini oleh
persepsi diri sendiri.
Langkah – Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya.
Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang
bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai
tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai sarana kesejahteraan,
ketenteraman dan sebagainya.
Maka kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini.
Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan
pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Maka
dari itu di bawah ini beberapa langkah-langkah dalam berpandangan hidup yang
baik, sebagat berikut:
1.Mengenal.
Mengenal ini merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap
pertama dan setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu
pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti
mempunyai pandangan hidup.
2.Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang balk adalah mengcrti. Mengerti di
sini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam
bernegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada
Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagairnana mengatur
kehidupan bernegara. Begitu juga bagi yang berpandangan hidup pada agama islam,
hendaknya kita mengerti apa itu Al Qur’an, hadits dan ijmak itu dan bagaimana
ketiganya itu mcngatu kehidupan baik di dunia niaupun di akherat. Selain itu
juga kita mengerti untuk apa dan dan mana Al Qur’an, hadits, dan ijmak itu.
Sehingga dengan demikian mempunyai suatu konsep pengrrtian tentang pandangan
hidup Islam itu.
3.Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati
pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita mcniperoleh
ganibaran yang tepat dan benar mengenai pandangan hidup itu sendiri.
Menghayati di sini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung
didalamnya, yaitu denga memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai
pandangan hidup itu scndiri. Dengan menganalisa dan bertanya kepada orang yang
lebih mampu dalam pemahaman pandangan hidup.
4.Meyakini
Setelah mengetahui kcbenaran dan validitasnya, baik secara kemanusiaan,
maupun ditinjau dan segi kemasyarakatan maupun bernegara dan dan kehidupan di
akherat, maka hendaknya kita menyakini pandangan hidup yang telah kita hayati
itu. Meyakini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian
sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
Dengan yakin (meyakini) berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas
terhadap pandangan hidup itu. Adanya sikap menerima secara ikhlas ini maka ada
kecenderungan untuk selalu brrpedoman kepadanya dalam segala tingkah laku dan
tindakannya atau setidak-tidaknya tingkah laku dan tindak-tanduknya selalu
dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya.
5.Mengabdi
Pengabdian merupakan snatu hal yang pcnting dalani mcnghayati dan mcyakini
sesuatu yang telah dibenarkan dan ditenima baik oleh dirinya lebih – lebih oleh
orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedang
perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh prihadi kita sendiri. Dan
mengabdi itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah
meninggal yaitu di alam akherat. Dampak berpandangan hidup Islam yang antara
lain yaitu mengabdi kepada orang kedua orang tua.
Jadi bila kita sudah mengenal, mengerti, menghayati dan meyakini pandangan
hidup ini, maka selayaknya disertai dengan pengabdian Dan pengabdian maka
hendaknya dijadikan pakaiannya baik dalam waktu tenteram lebih-lebih bila
menghadapi hambatan dan tantangan.
6.Mengamankan
Proses mengamankan mi merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau
sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada
proses mengamankan ini. Langkah yang terakhir ini merupakan langkah yang
terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam
menanggulangi segala sesuatu demi tetap tegaknya pandangan hidup itu. Misalnya
seorang yang beragama Islam dan berpegang teguh kepada pandangan hidupnya, lain
suatu ketika dia dicela baik secara langsung ataupun secara tidak Iangsung, maka
jelas dia tak menenima celaan itu. Bahkan bila ada orang yang ingin merusak
atau bahkan ingin memusnahkan agama Islam baik terang-terangan ataupun
secara diam-diam, sudah tentu dan sudah selayaknya bila kita mengadakan
tindakan terhadap segala sesuatu yang menjadi pengganggu. Dengan kata lain para
pengikut pandangan hidup Islam akan bertindak untuk mengamankan terhadap segala
tindakan yang bermaksud atau ingin mengganggu salah satu diantara pandangan
hidup itu, pasti ditindak selain oleh Allah kelak juga oleh para pengikut Islam
itu sendiri.
CITA-CITA DAN PANDANGAN HIDUP
Di samping itu juga pandangan hidup yang teguh ini akan mampu memperbaiki
segala tingkah lakunya, baik dalam bermasyarakat ataupun dalam menyelesaikan
segala masalah hambatan, gangguan dan tantangan sehingga nantinya akan terwujud
cita-cita yang didambakannya.
Oleh karetia itu scbagai makhluk yang mempunyai Cita-cita terutama
cita-cita yang akan memimpin kepada kebaikan dan keselamatan baik pribadi
maupun orang lain dan lebih-lebjh keselamatan di akherat kelak.
Bila kita kaji lebih datam maka dalam berpandangan hidup yang baik itu
tentu terdapat keyakinan yang teguh. Pandangan hidup yang demikian ini
merupakan dasar akan adanya cita-cita artinya bila adanya cita-cita ini
didasari oleh pandangai hidup ini maka cita-cita ini akan lebih besar
kemungkinannya dan bila berhasil maka berarti cita- citanya itu merupakan hasil
petunjuk dan Allah sebagai pencipta seluruh makhluk yang ada. Dengan demikian
besar kemungkinannya untuk selamat dalam menjalankan tugas dan keberhasilan
cita-citanya itu dengan syarat yang bcrsangkutan selalu berpegang teguh pada
pandangan hidupnya dimanapun berada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar